Minggu, 25 Desember 2011

Penilaian Layanan BK di SD


A.    Tujuan Penilaian
Sebagaimana telah disinggung diatas bahwa penilaian bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana layanan-layanan dalam program bimbingan dan konseling di sekolah dasar telah dilaksanakan dan mencapai hasil-hasil yang diharapkan. Hal ini dapat disebut sebagai tujuan umum penilaian layanan bimbingan di sekolah dasar.
Secara khusus penilaian layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar bertujuan :
1.      Mengungkapkan sejauh mana layanan pengumpulan data telah dilaksanakan di sekolah dasar.
2.      Mengungkapkan sejauh mana murid telah memanfaatkan data tentang diri dan lingkungan yang tersedia di sekolah untuk memahami lebih banyak keadaan diri dan lingkungannya.
3.      Meengungkapkan sejauh mana layanan bimbingan karier telah dilaksanakan dan sejauh mana murid telah memanfaatkannya untuk menunjang kemajuan belajarnya di sekolah.
4.      Mengungkapakan sejauh mana layanan bantuan pemecahan masalah telah dilaksanakan, yang telah meliputi jenis-jenis masalah dan cara penanggulangannya serta banyaknya murid yang telah memanfaatkannya.
5.      Mengungkapkan sejauh mana layanan penempatan dan penyaluran telah dilaksanakan, yang meliputi jenis layanan dan banyaknya murid yang telah memanfaatkan layanan penempatan dan penyaluran.
6.      Mengungkapkan sejauh mana terjalinnya kerjasama antar semua staf sekolah dan antara sekolah dengan orang tua murid.
7.      Mengungkapkan sejauh mana terjalinnya hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat.

B.     Kriteria Penilaian
Untuk menentukan sejauh mana tujuan-tujuan di atas telah tercapai, perlu ditetapkan criteria yang menjadi tolok ukur keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar.
Kriteria yang dimaksud antara lain adalah :  
1.      Semakin banyak murid yang berhasil dengan baik dalm belajar atau semakin sedikit yang gagal dalam belajar.
2.      Sebagian besar murid dapat menyesuaikan dirinya secara baik dengan tuntutan-tuntutan sekolah, dengan teman-teman dan dengan lingkungan.
3.      Sebagian besar murid memiliki semangat yang tinggi untuk belajar karena memilki banyak kesempatan untuk memahami secara jelas tujuan-tujuan dan cara-cara belajar.
4.      Sebagian besar murid telah memahami keadaan diri dan lingkungannya denagn baik.
5.      Sebagian besar murid di sekolah telah menghayati fungsi dan peranan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh gurunya.
6.      Adanya hubungan yang harmonis antara murid sesamanya dan antara murid dengan guru.
7.      Sebagian besar murid telah memilki rencana-rencana yang sistematik untuk menyelesaikan tugas sekolah mereka, serta mengetahui cara membuat rencana yang lebih baik.
8.      Adanya hasrat yang lebih besar dari guru-guru untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan menyeluruh mengenai di murid-muridnya.
9.      Sebagian besar murid telah mendapat layanan penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan sifat-sifat pribadi yang dimilikinya.
10.  Semakin meningkatnya hubungan kerjasama antara sekolah dengan orang tua murid dalam membina dan mengembangkan pribadi murid.
11.  Semakin banyak warga masyarakat yang menyadari ada dan pentingnya layanan bimbingan dan konseling bagi murid-murid, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
12.  Semakin banyak murid dan warga masyarakat lainnya yang meminta jasa layanan bimbingan dan konseling.
13.  Semakin sedikit murid yang membuat tindakan-tindakan indisipliner.
14.  Semakin sedikit murid yang putus sekolah.

C.    Prinsip-Prinsip Penilaian Layanan Bimbingan dan Konseling
Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
Penilaian layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan menurut prinsip-prinsip tertentu. Di bawah ini disajikan beberapa prinsip yang perlu diikuti dalam melaksanakan penilaian layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar.
1.      Penilaian yang efektif menghendaki adanya tujuan yang jelas.
Sebelum penilaian dilaksanakan perlu dikenali lebih dahulu tujuan-tujuan apa yang hendak dinilai. Tujuan-tujuan itu hendaklah dinyatakan dalam istilah yang dapat diukur. Misalnya berapa kali layanan bimbingan dan konseling itu diberikan, berapa banyaknya murid yang telah diberi layanan bimbingan dan konseling, dan sebagainya.
2.      Penilaian yang efektif menghendaki adanya kriteria yang jelas.
Untuk menyatakan apakah sesuatu layanan bimbingan dan konseling itu berhasil atau tidak perlu ditetapkan suatu kriteria tertentu. Kriteria itu lazimnya dinyatakan dalam bentuk jumlah (presentase) tetapi dapat juga dinyatakan dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan yang terjadi dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan keadaan sebelum atau pada saat layanan bimbingan dan konseling itu dilaksanakan. Hal yang terakhir disebutkan ini pada dasarnya juga bertitik tolak dari jumlah (presentase). Misalnya, sekurang-kurangnya 75% murid telah menerima layanan bimbingan belajar.
3.      Hasil penilaian layanan bimbingan dan konseling harus dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi usaha perbaikan dan penyempurnaan layanan bimbingan konseling di sekolah dasar.
Proses dan hasil penilaian layanan bimbingan dan konseling tidak akan memiliki makna apabila tidak dapat digunakan untuk perbaikan dan penyempurnaan program dan layanan bimbingan itu sendiri. Oleh sebab itu kegiatan penilaian hendaklah dirancang sedemikian rupa dan digunakan untuk meninjau kembali program dan layanan yang telah diberikan. Hasilnya digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan layanan bimbingan dan konseling untuk masa yang akan datang.
4.      Penilaian yang efektif merupakan kegiatan yang terencana dan berkesinambungan.
Penilaian layanan bimbingan dan konseling memerlukan perencanaan yang matang dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Hal ini sejalan dengan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan. Kegiatan penilaian layanan bimbingan dan konseling hendaknya tidak dilaksanakan secara kebetulan atau sewaktu-waktu saja, tetapi dilaksanakan secara terencana. Misalnya: pada setiap akhir semester.
5.      Penilaian layanan bimbingan dan konseling yang efektif dilaksanakan dengan mengikutsertakan semua pihak di sekolah.
Sering dikatakan bahwa kegiatan penilaian bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama di sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, dan petugas sekolah lainnya termasuk orang tua murid. Oleh sebab itu, dalam menilai keberhasilan layanan bimbingan dan konseling perlu mengikutsertakan pihak-pihak tersebut.

D.    Pendekatan-Pendekatan Dalam Penilaian Layanan Bimbingan Dan Konseling
            Penilaian layanan bimbingan dan konseling disekolah dasar dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu. Pendekatan apa yang akan digunakan itu tergantung pada pertimbangan-pertimbangan; seperti tujuan penilaian, criteria yang digunakan. Yang lebih penting lagi adalah bahwa perencanaan penilaian hendaklah dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.
Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Studi Kasus
Studi kasus merupakan suatu penelitian yang mendalam untuk meninjau kemajuan-kemajuan yang ingin dicapai oleh masing-masing murid setelah mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Kegiatannya meliputi penganalisisan, pensintetisan, dan penginterpretasian data yang berkenaan dengan masalah yang diteliti atau dinilai. Penilaian dengan menggunakan pendekatan ini memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu pendekatan ini hanya cocok untuk menilai layanan bimbingan tertentu. Kroth (1973) mengatakan bahwa pendekatan ini hanya cocok digunakan untuk menilai proses dan teknik-teknik konseling.
2.      Survei
Dibandingkan dengan studi kasus, survei merupakan meted yang paling ekonomis dan banyak digunakan  dalam penilaian layanan bimbingan. Dengan metode ini, dalam waktu ysng singkat dapat diperoleh data lebih banyak dan menyeluruh mengenai  pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Pendekatan survei dapat digunakan untuk mengungapkan keadaan proses dan hasil layanan bimbingan dan konseling.
3.      Eksperimen
Eksperimen merupakan suatu usaha untuk menilai keberhasilan layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jalan menerapkan layanan bimbingan dan konseling itu sendiri pada satu atau beberapa kelompok murid. Perubahan-perubahan tingkah laku yang terjadi pada kelompok murid-miurid yang lain yang tidak diberi layanan bimbingan dan konseling. Dalam, hal ini dilihat apakah ada perbedaan yang berarti antara yang satu dengan yang lain. Hasi eksperimen ini selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan modifikasi tingkah laku murid melalui pelayanan bimbingan dan konseling. 

















E.     Teknik dan Alat Penilaian Layanan Bimbingan dan Konseling
Penilaiaan layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti angket, observasi, wawancara, dan sosiometri. Keterangan tentang masing-masing teknik ini lihat kembali ke Bab III (Teknik Pengumpulan dan Penyimpanan Data).
Di bawah ini dicantumkan sebuah contoh alat penilaiaan bimbingan dan konseling. Alat ini di jawab oleh murid-murid.
Format 6
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK MURID

Daftar pertanyaan dibawah ini berguna untuk meningkatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolahmu. Jawablah dengan jujur dan benar dengan memberi tanda silang (X) pada tempatnya yang sesuai.
Nama :                                                           Jenis Kelamin  :   L/P
Kelas   :                                                           Sekolah           :

Pertanyaan
Ya
Tidak
Tidak tahu
1
2
3
4
1.      Adakah kamu menerima bantuan dari gurumu dalam membuat rencana belajarmu?



2.      Adakah gurumu membantu kamu tentang cara-cara belajar yang baik?



3.      Adakah kamu diberitahukan tentng keadaan dirimu sehari-hari?



4.      Adakah kamu di beri hasil keterangan tentang hasil ujiannmu?



5.      Adakah gurumu membantunkamu mengatasi kesulitan yang kamu hadapi?



6.      Adakah kamu pernah menerima keterangan dari gurumu tenteng sekolahapa yang dapat kamu masuki setelah tamat sekolah dasar?



7.      Adakah gurumu membantu kamu mengatasi kesulitan yang kamu hadapi dalam belajar?



8.      Adakah gurumu membantu kamu membuat rencana masa depanmu?



9.      Adakah gurumu membantu kamu dalam bergaul dengan teman-teman dan orang lain?





1.      Di sekolah saya menerima bantuan dari guru dalam hal berikut ini :
Tidak ada
sedikit
banyak
1.      Mendapat keterangan-keterangan tentang kesempatan dan ketentuan kerja.



2.      Memahami diri sendiri



3.      Memahami sekolah lanjutan



4.      Mengatasi kesulitanpribadi



5.      Memilih kegiatan ektra kurikuler



6.      Menyusun rencana pelajaran yang sesuai dengan kemampuan yang di miliki



7.      Memahami hasil ujian dan tes lainnya



8.      Mengenbangkan kebiasaan belajar yang baik





2.      Siapakah yang membantu kamu dalam hal di bawah ini?
O.T
Gr.
KS
LI
1.      Bantuan dalam membuat rencana pelajaran




2.      Keterangan tentang kesempatan-kesempatan pendidikan setelah tamat sekolah dasar




3.      Bantuan dalam bergaul dengan teman-teman dan orang lain




4.      Bantuan dalam mengatasi kesulitan pribadi









F.     Langkah-Langkah Penilaian
Penilaian layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Penentuan tujuan-tujuan yang hendak dinilai
Langkah pertama adalah menetapkan parameter atau batas-batas penilaian. Penilaian dapat diarahkan pada keseluruhan program bimbingandan dapat juga pada satu atau beberapa tujuan. Tujuan ini hendaklah dinyatakan dengan istilah yang jelas,singkat, spesifik, dan dapat diukur Tujuan-tujuan yang dinyatakan secara luas (misanya, untuk memudahkan penyesuaian murid) lebih sukar diukur dari pada tujuan-tujuan yang dinyatakan secara spesifik seperti “menyediakan kesempatan bagi murid untuk membicarakan rencana pejarannya”.
2.      Menyusun alat penilaian
Langkah ini digunakan untuk mengenali dan menetapkan tolak ukurt sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnnya telah telah tercapai. Dalam contoh di atas (langkah pertama) tolak ukur yang dapat digunakan sebagai indicator pencapaian tujuan adalah persentase siswa yang mengikuti bimbingan perencanaan pelajaran dari gurunya. Dalam keseluruhan rrencana penilaian, disamping menspesifikasi data yang dikumpullkan, juga harus dispesifikasi bagaimana  data itu disimpan dan disusun serta kepada siapa saja laporannya diberikan. Akhirnya, data yang diperoleh itu hendaklah dapat digunakan untuk meningkatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
3.      Pelaksanaan Penilaian
Setelah alat penilaian itu disusun, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penilaian kesahihan hasil penilaian tidak saja tergantung pada alat penilaian tetapi pada situasi kapan penilaian itu dilaksanakan. Dalam hal ini amat penting adanya perencanaan dan pendekatan yang baik serta penggunaan tenga-tenaga  penilai yang memiliki kemampuan di didang tersebut. Pengaturan waktu penilaian menjadi amat penting, karena di samping banyak aspek program yang hanya dapat dinilai secara longitudinal juga ada kegiatan-kegiatan yang memerlukan penilaian segera.
4.      Penggunaan hasil penilaian
Akhirnya yang lebih penting dalam keseluruhan usaha penilaian bimbingan dan konseling adalah  sejauh  mana hasil-hasil penilaianitu berguna untuk peningkatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar