Minggu, 25 Desember 2011

Pengumpulan dan Penyimpanan Data tentang Murid


A.      JENIS DATA

       Di atas telah disebutkan bahwa data merupakan hal yang paling penting dalam upaya memahami murid secara lebih baik. Pemahaman yang lebih baik tentang murid hanya mungkin dapat dicapai jika sekolah memiliki data yang lengkap dan meyeluruh tentang murid. Data yang dimaksud meliputi data pribadi dan data lingkungan.

1.        Data pribadi
Yang termasuk data pribadi ialah :
a.       Data tentang pengenalan diri siswa. Data ini terdiri dari nama, jenis kelamin, tanggal tempat lahir, dan tempat tinggal.
b.      Data tentang latar belakang keluarga dan lingkungan sosial, yaitu keadaan orang tua dan anggota keluarga lainnya serta lingkungan sekitar yang berupa antara lain umur ayah dan ibu, status hubungan ayah dan ibu (utuh, cerai, meninggal), jumlah anggota keluarga, pendidikan orang tua dan anggota keluarga lainnya, pekerjaan orang tua dan anggota keluarga lainnya, sikap orang tua dan anggota keluarga lainnya, dan pengaruh-pengaruh kehidupan masyarakat sekitar.
c.       Data tentang keadaan kesehatan dan perkembangan murid, seperti keadaan kelahiran, penyakit yang pernah diderita, imunisasi yang pernah diperoleh, penglihatan, dan pendengaran.
d.      Data tentang kemampuan dasar, yaitu angka atau keterangan tentang kemampuan (kecerdasan) yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan  tes psikologis.
e.       Data tentang kemampuan khusus, yaitu kecakapan atau ketrampilan dalam bidang tertentu yang dimiliki, angka atau keterangan tentang kecakapan yang berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan tes bakat khusus.
f.       Data tentang riwayat pendidikan dan prestasi belajar, yaitu umur ketika pertama kali masuk sekolah, kepindahan sekolah, kenaikan kelas, pendidikan tambahan atau kursus yang pernah diikuti, kedudukan di dalam kelas, dan prestasi belajar pada umumnya.
g.      Data tentang kepribadian, yaitu penyesuaian diri, sikap, kebiasaan-kebiasaan kematangan emosional, minat, dan sebagainya.
h.      Kegiatan-kegiatan luar sekolah, yaitu kegiatan-kegiatan yang diikuti di luar jam sekolah, seperti pekerjaan sambilan, kegiatan dalam organisasi kepemudaan, kegiatan sosial, dan kegiatan di bidang keagamaan.
i.        Data tentang rencana-rencana masa depan, yaitu berkenaan dengan rencana setelah tamat sekolah, baik kelanjutan studi maupun pemilihan pekerjaan.

2.        Data tentang Lingkungan
       Selain data pribadi seperti yang telah dikemukakan di atas, perlu pula dikumpulkan berbagai data tentang lingkungan. Data tentang lingkungan ini sangat penting dan berguna dalam rangka memberikan informasi kepada murid. Dalam rangka penyesuian diri, khususnya yang berkaitan erat dengan program dan kegiatan pendidikan, minat, dan cita-cita, murid memerlukan data yang lengkap dan menyeluruh tentang berbagai aspek lingkungan. Data yang dimaksud adalah:
a.         Data tentang pendidikan, yaitu data yang berkenaan dengan sistem penyelenggaraan pendidikan, kurikulum, program-program yang ada, mata pelajaran yang dipersyaratkan, syarat-syarat masuk, biaya yang diperlukan dan sebagainya.
b.        Data tentang jabatan dan pekerjaan, yaitu data kategori ini antara lain berkenaan dengan jenis-jenis jabatan dan pekerjaan, keserupaan syarat-syarat kerja, dan kondisi-kondisi kerja.
c.         Data tentang sosial pribadi. Kategori ini antara lain mengenai adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi.

B.       SUMBER DATA

       Yang dimaksud dengan sumber data ialah pihak-pihak yang dapat dimintai dan memberikan keterangannya tentang pribadi murid dan lingkungan. Secara skematis sumber data itu digambarkan seperti di bawah ini.
5






5
4




4

3


3



2
2
1
 












Bagan 3
Sumber-sumber Data

       Lingkaran 1, sumber data yang paling utama tentang pribadi siswa adalah siswa itu sendiri. Siswa adalah pusat data mengenai dirinya, baik data mengenai kekuatan maupun mengenai kelemahannya. Semua data itu perlu diungkapkan untuk dibuat keputusan-keputusan yang bijaksana berkenaan dengan diri murid. Namun demikian, terkumpulnya data tentang murid banyak tergantung pada siswa itu sendiri. Kalau siswa tidak mau mengemukakan masalahnya, tidak mau memberikan data yang benar tentang dirinya, dan tidak mau bersungguh-sungguh mengerjakan tugas-tugas (menjawab tes, angket, wawancara, dan sebagainya), maka segala usaha yang dilakukan akan menjadi sia-sia. Oleh sebab itu adalah kewajiban para guru, konselor, dan staf sekolah lainnya untuk menciptakan suasana yang memungkinkan siswa mau secara sukarela mengemukakan segala data tentang dirinya.
       Lingkaran 2, pihak-pihak yang menjadi sumber data dalam lingkaran ke dua di atas adalah orang tua, guru, wali kelas, konselor, kepala sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan masalah siswa. Mereka ini merupakan orang-orang yang paling dekat dan banyak bertanggung jawab tentang siswa. Status hubungan dan pergaulan mereka sehari-hari dengan siswa, memungkinkan mereka dapat lebih banyak mengetahui segala sesuatu tentang siswa.
       Lingkaran 3, pihak-pihak yang dapat menjadi sumber data tentang siswa yaitu orang-orang yang dekat dengan siswa, tetapi tidak langsung bertanggung jawab, misalnya teman-temannya di sekolah dan di luar sekolah, dan anggota keluarga laiinya.
       Lingkaran 4, dalam lingkaran ini tercakup orang-orang yang agak jauh hubungannya dengan siswa tetapi dapat memberikan keterangan tentang siswa. Orang-orang tersebut antara lain adalah tetangga, kepala desa, dan tata usaha sekolah.
       Lingkaran 5, lingkaran terakhir ini tercakup orang-orang atau lembaga-lembaga yang berada di luar lingkungan pendidikan dan rumah tangga tetapi dapat memberikan keterangan tentang siswa; misalnya rumah sakit, dan organisasi pemuda.

C.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA

       Data yang dimaksud di atas adalah diperoleh dengan menggunakan berbagai teknik dan alat pengumpul data, baik yang bersifat tes maupun non-tes.
1.        Tes
       Secara etimologis, istilah “tes”, berasal dari bahasa Latin, “testum” yang berarti cangkir, magkok atau cawan yang digunakan untuk memeriksa logam. Lambat laun istilah ini dipergunakan juga dalam lapangan-lapangan lain termasuk pendidikan. Dalam penggunaannya sehari-hari, istilah tes sering digunakan silih berganti dengan pengukuran dan penilaian. Dalam pengertian yang sempit, tes mengandung pengertian penyajian seperangkat tugas atau pertanyaan yang harus dijawab. Definisi yang lebih luas tentang tes dikemukakan oleh Cronbach (1970) sebagai “prosedur yang sistematis untuk mengamati tingkah laku seseorang dan menggambarkannya dengan skala angka atau sistem golongan”. Umumnya tes mengandung pengertian alat untuk menentukan atau menguji sesuatu. Dalam hubungan dengan psikologi, tes merupakan suatu rangkaian pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atas dasar pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap, atau kualifikasi seseorang dapat di tentukan.
       Tes banyak sekali macamnya dan dapat digolongkan menurut cara-cara tertentu; misalnya berdasarkan atas banyaknya peserta tes, berdasarkan cara penyelesaiannya, dan sebagainya. Salah satu cara penggolongan tes yang terkenal adalah penggolongan tes berdasarkan atas aspek psikis yang diukur. Berdasarkan atas aspek yang diukur, tes dibedakan atas :
a.         Tes Inteligensi
b.        Tes Bakat
c.         Tes Kepribadian
d.        Tes Prestasi Belajar

a.        Tes Inteligensi
       Inteligensi merupakan keseluruhan kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan secara efektif. Jadi, tes Inteligensi adalah suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengungkapkan taraf kemampuan dasar seseorang yaitu kemampuan dalam berpikir, bertindak dan menyesuaikan dirinya secara efektif.
       Tes Intelegensi ada bermacam-macam jenisnya. Dilihat dari segi apa yang diukur, tes Inteligensi dapat dibedakan menjadi:
1)        Tes Inteligensi Umum. Tes ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang taraf kemampuan seseorang.
2)        Tes Inteligensi Khusus. Tes ini menggambarkan taraf kemampuan seseorang secara spesifik.
3)        Tes Inteligensi Diferensial. Tes memberikan gambaran tentang kemampuan seseorang dalam berbagai bidang yang memungkinkan di dapatnya profil kemampuan tersebut. Melalui profil itu dapat dikenali kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan seorang murid.
Tes Inteligensi berguna  untuk :
a).   Membantu guru menganalisis berbagai masalah yang dialami murid, seperti masalah kesulitan belajar, masalah kedisiplinan, dan masalah kepribadian.
b).   Membantu guru memahami sebab-sebab terjadinya masalah pada diri murid yang berkaitan dengan kemampuan dasarnya.
c).   Membantu guru mengenali murid-murid yang memiliki kemampuan sangat tinggi dan sangat rendah yang membutuhkan pendidikan khusus.
d).   Membantu guru menfsirkan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami murid.

b.        Tes Bakat
       ‘Warren’s Dictionary of Psychology mendefinisikan bakat sebagai berikut:
              a condition or set of characteristics regarded as symptomatic of an individual’s ability to acquaire with training some (usually specifield) knowledge, skill or set of responses such as the ability to speak a language to produce music.
       Jadi, bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya menguasai suatu kecakapan, pengetahuan dan ketrampilan tertentu; seperti kemampuan bermain musik, kemampuan berolahraga, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik akan lebih cepat menguasai ketrampilan tersebut. Dengan demikian, bakat tidak berkembang dengan sendirinya tetapi harus ditunjang oleh faktor lingkungan.
       Bakat dapat diukur atau diungkapkan dengan suatu alat yang disebut tes bakat. Tes bakat adalah suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengetahui kecakapan, kemampuan, dan ketrampilan seseorang dalam bidang-bidang tertentu, seperti kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain-lain.
       Tes bakat berguna untuk membantu seseorang dalam membuat rencana dan keputusan yang bijaksana berkenaan dengan pilihan pendidikan dan pekerjaan. Dari hasil tes bakat, seseorang dapat memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, dan ketrampilannya, dalam dalam satu data atau informasi. Data atau informasi itu masih perlu lagi dikonsultasikan dengan data lain yang berkenaan dengan diri murid.
c.         Tes kepribadian
       Allport (dalam Hall dan Lindzey, 1981) mengatakan bahwa kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem-sistem psikopisis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian-penyesuaian yang unik dengan lingkungan.
       Kepribadian dapat diukur dengan berbagai cara. Cara yang paling banyak digunakan adalah dengan jalan melihat :
(1)   Apa yang seseorang katakan tentang keadaan dirinya sendiri. Cara ini disebut “self-report inventory”, dimana seseorang mengemukakan sesuatu mengenai dirinya melalui alat yang sudah disediakan.
(2)   Apa yang orang lain katakan tentang keadaan seseorang. Cara ini disebut “inventories sociometric”, dimana orang lain diminta untuk mengemukakan keadaan pribadi seseorang.
(3)   Apa yang seseorang lakukan tentang keadaan diri seseorang. Dalam hal ini seseorang disuruh melakukan sesuatu, dan hal-hal yang dilakukannya itu diamati secara cermat dan ditafsirkan.
Dari ketiga cara atau pendekatan diatas, cara yang pertama (self-report inventory) merupakan jenis tes kepribadianbyang paling banyak digunakan di sekolah dan di perusahaan dewasa
d.         Tes prestasi belajar
       Tes prestasi adalah suatu alat (tes) yang disusun untuk mengukur hasil-hasil pengajaran, kemajuan-kemajuan yang telah dicapai murid setelah ia mengikuti latihan atau pelajaran selama waktu tertentu.
       Tujuan utama penggunaan tes prestasi belajar adalah agar guru dapat membuat keputusan –keputusan,seleksi dan klasifikasi, serta menentukan keefektifan pengajaran. Hasil-hasil tes presentasi dapat digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar, mengenali murid-murid yang membutuhkan pengajaran perbaikan, memudahkan murid belajar, dan sebagai criteria dalam melihat teknik 2. Non- Tes
       Selain menggunakan tes, pengumpulan data tentang murid dapat juga dilakukan dengan teknik-teknik non-tes seperti observasi, wawancara, angket , sosiometri, riwayat hidup , dan study kasus.

a.      Pengamatan (observasi )
Pengamatan atau observasi merupakan teknik pengumpul data yang dilakukan dengan mengatasi dan mencatat sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak. Pada dasarnya peng matan dapat dilakukan setiap waktu dan oleh siapa saja, sehingga ada orang yang menyatakan bahwa pengamatan merupakan salah satu teknik yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian yang luar biasa. Namun demikian, untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, pengamatan perlu direncanakan sedemikian rupa, baik waktu, alat maupun aspek-aspek tengkah laku yang akan diamati.
            Dilihat dari segi hubungan antara pengamat dengan orang yang diamati, pengamatan dibedakan atas observasi partisipatif dan pengamatan non-partisipatif. Dalam pengamatan partisipatif pengamat ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang yang diamati misalnya, dalam kegiatan olahraga, guru kut serta bermain sambil mengamati tingkah laku muridnya. Sedangkan dalam pengamatan non- partisipatif , pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilaukukan oleh orang yang diamati. Di sini pengamat bertindak seolah-olah sebagai penonton sambil mencatat hal-hal yang diamati.
Agar data yang dikumpulkan melalui pengamatan terekam dengan sebaik-baiknya, diperlukan adanya siatu alat yang disebut Pedoman Pengamatan. Pedoman pengamatan terdiri dari beberapa bentuk, antara lain berupa catatan anekdot (anecdotal record) dan skala penilaian (rating scale).
1.)    Catatan anekdot ( anecdotal record)
Catatan anekdot merupakan salah satu bentuk pencatatan tentang gejala tingkah laku indifidu yang diamati. Ini biasanya digunakan untuk memahami tingkah laku atau peristiwa yang aneh, luar bias atau jarang dilakukan oleh murid.
Catatan anekdot yang baik hendaknya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a)      Memuat keterangan atau data tentang tanggal, tempat, dan suasana dimana peristiwa itu terjadi.
b)      Melukiskan perbuatan-perbuatan indifidu murid dan reaksi-reaksi orang lain yang hadir terhadap perbuatan itu.
c)      Melengkapinya dengan gerakan-gerakan isyarat yang ditampilkan oleh indifidu mimic gerak-gerik, wajah, dan tekanan suara. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan penafsiran tentang tingkah laku murid yang bersangkutan, tetapi sekedar menampilkan gerakan-gerakan sehingga pembaca dapat menduga keadaannya.
d)     Uraiannya cukup luas sehingga meliputi semua episode yang terjadi, sehingga tidak ada yang tertinggal atau telupakan.

Untuk penulisan catatan anekdot dapat digunakan format seperti di bawah ini :


Format 1
CATATAN ANEKDOT


Nama siswa :                                                                                    Kelas :
Tanggal
Kejadian
Komentar

Pengamat:



2.      Skala Penilaian (Rating Scale)
Sebagaimana dengan catatan anekdot, maka skala penilaian juga sering digunakan untuk pencatatan hasil pengamatan. Skal penilaian memuat daftar kata-kata atau pertanyaan mengenai laku atau kepribadian seorang siswa. Guru sering dihadapkan untuk menilai sifat-sifat tingkah laku siswa seperti kejujuran, kegotong royongan , kepercayaan pada diri, kepemimpinan, kemandirian, dan sebagainya.
Ada beberapa skala penilaian yang sering digunakan untuk merekam tingkah laku atau kepribadian siswa antara lain adalah:
(1)   Skala Bilangan
Salah satu bentuk skala penilaian yang paling sederhana adalah dimana pengamat member tanda cek atau melingkari bilangan yang menunjukan derajat sejauh mana sesuatu cirri muncul. Secara khusus , setiap rangkaian bilangan diberikan uraian verbal . Misalnya , seorang ingin menilai taraf kegairahan salah seorang siswa dalam belajar. Salah satu pertanyaan dapat berbunyi : “Bagaimana kegairahannya?” Dengan menggunakan skala bilangan , maka kemungkinan jawabannya adalah :” masa bodoh” (1), kurang bergairah (2), cukup bergairah (3), sanagt bergairah (4)”.

Selanjutnya kegairahannya siswa dalam belajar? “……..1 2 3 4

Pengamat  kemudian member tanda cek atau melingkari bilangan yang paling menggambarkan derajat kegairahan murid yang di amati di dalam format yang sudah di susun itu.

(2)   Skala Uraian
Skala ini disusun dengan menggunakan serangkaian ungkapan yang menggambarkan berbagai kadar cirri yang dinilai. Ungkapan itu biasanya disusun dengan cara berurutan.

Contoh:
Bagaimana kerajinan murid dalam bekerja?
---1. Lamban, kurang berusaha.
---2.Sering tidak menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya diselesaikan.
---3.Menurut syarat bekerja , tetapi tidak banyak.
---4.Rajin bekarja, dan kadang-kadang lebih dari yang diharapkan.
---5.Sangat rajin ,dan  biasanya lebih dari yang diharapkan.

b.      Daftar Isian ( Angket )
Daftar isian atau angket ialah suatu daftar pertanyaan atau pernyataan yang digunakan untuk pengumpulan data di mana melalui daftar pertanyaan dan pernyatan itu individu diharapkan dapat memberikan tanggapanya secara tertulis. Tanggapan tertulis itu dapat berbentuk pemberian tanda pada jawaban (tanggapan) dengan kata-kata atau kalimat pendek. Dengan demikian , menurut bentuknya daftar isian dapat dibagi atas daftar isian tertutup dan daftar isian terbuka. Daftar isian tertutup ialah daftar isian yang jawabannya sudah disediakan oleh si pembuat, dan responden  (murid ) tinggal memilih salah satu atau beberapa diantaranya yang sesuai dengan keadaan daftar isian yang jawabannya tidak di tentukan telebih dahulu oleh oleh si pembuat, tetapi diuraikan dalam bagan berikut ini.

Bentuk Tertutup
Bentuk Terbuka
1
2
KEBAIKANNYA
Dapat dijawab dengan mudah karena masing-masing butir pertanyaan sudah disediakan jawabanya.
Responden tinggal memilih jawaban yang disediakan.

Dapat dikelola dengan mudah karena kemungkinkan jawaban yang disediakan itu seragam dan jawabannya pun relative seragam. Variasi jawaban tidak banyak tersedia.

Karena jawabannya sudah disediakan, boleh jadi jawaban itu tidak sesuai dengan keadaan diri responden yang sesungguhnya.
Respondent dapat memberikan jawaban atau tanggapan secara bebas berkenaan dengan keadaan dirinya.



Dapat lebih mencerminkan keadaan yang sebenarnya, karena jawaban atau tanggapan yang diberikan responden itu keluar dari lubuk hatinya sendiri.


Sukar menjawabnya Karena responden harus memikirkan dan mengungkapkan sendiri semua jawaban yang diperlukan.

Sukar diolah, karena disamping jawabannya sangat beragam adakalanya tulisan dan bahasa yang digunakansukar dipahami maksudnya.


c.       Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan mengadakan pembicaraan atau tanya jawab secara lisan antara orang yang mewawancarai(pewawancara) dengan orang yang diwawancarai (terwawancara). Wawancara  memiliki cirri-ciri tertentu. Dalam wawancara selalu ada dua pihak yang terlibat yang masing-masing mempunyai kedudukan yang berlainan. Pihak yang satu sebagai pencari keterangan atau data. Sebagai pencari keterangan atau data , pewawancara mengajukan pertanyaan – pertanyaan, menilai jawaban-jawaban, meminta penjelasan, mengadakan pafaprase, mencatat dan atau mengingat-ingat jawaban serta menggali keterangan secara lebih mendalam. Dipihak lain si terwawancara berusaha menjawab pertanyaan –pertanyaan dan memberikan penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan. Adanya dua pihak yang mempunyai kedudukan yang berlainan itu merupakan cirri dari wawancara, berbeda dengan pembicaraan biasa. Hubungan antara  pewawancara dengan si terwawancara biasanya tidak bersifat sepihak melainkan umpan balik.

Agar wawancara dapat berlangsung dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan , perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
1)      Pewawancara hendaknya memberikan kesempatan yang luas kepada orang yang diwawancarai untuk mengemukakan pendapat atau pandangan-pandangannya.
2)      Pewawancara hendaknya tidak menggunakan hanya satu pola untuk mendapatkan keterangan yang mungkin sudah terstuktur menurut bentuk tertentu. Sebaliknya pola pertanyaan itu bervariasi dari seseorang individu ke individu lain.
3)      Pewawancara hendaklah berusaha menghindari diri dari kecenderungan untuk berbicara terlalu banyak dan harus berusaha mendengarkan dengan sebaik-baiknya keterangan-keterangan yang diberikan oleh si terwawancara. Hal ini tercermin dalam sikapnya yang hangat, pesimis, dan sungguh-sungguh.

Pewawancara yang belum cukup berpengalaman sering kali kehilangan hal-hal yang akan ditanyakan atau “terbawa arus”selam wawancara berlangsung. Agar hal tersebut tidak terjadi , maka diperlukan adanya suatu pedoman yang disebut Pedoman Wawancara . disamping untuk menghindari hal-hal seperti di atas. Pedoman wawancara juga berguna untuk memungkinkan wawancara dapat berlangsung secara efisien dan terarah. Pedoman wawancara yang baik memuat tentang semua hal yang perlu diketahui, tetapi tidak terlalu rinci. Hal-hal yang lebih rinci itu sebaiknya digunakan sebagai pengembangan pokok persoalan yang ingin dilacak lebih jauh dan dikembangkan dalam suasana wawancara.



Format berikut ini merupakan salah satu bentuk Pedoman wawancara yang sederhana.
Format 3
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN
ORANG TUA  SISWA
Nama siswa     :                                   Sekolah           :
Kelas               :                                   Tanggal           :
1.      Apakah kecakapan dan minat khusus anak anda?
2.      Adakah dia merasa senang dengan kemajuan-kemajuannya di sekolah?
3.      Bagaimanakah pergaulannya dengan saudara-saudaranya?
Dengan siapa dia paling intim?
………………………………………………………………...
17.  Apakah tugas-tugas khusus yang diberikan kepada anak anda di rumah? Dalam apakah dia paling berhasil? Apakah yang paling sukar dia lakukan?
18. Adakah sesuatu masalah kesehatan yang barangkali  berhubungan dengan tingkah laku anak anda?
19. Pekerjaan apakah yang paling senang dia lakukan di waktu senggang?
20. bagaimanakah pertimbangan bapak tentang masalah anak, anda bagaimana tentang pelajarannya?
                                                      ……………., …….. 20..
                                                                  Pewawancara
 















d.       Sosiometri
Sosiometri merupakan suatu teknik untukmengungkapkan hubungan sosial antar anggota didalam kelompok. Di samping itu, metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahui popularitas seseorang di dalam kelompoknya, menyelidiki kesulitan-kesulitan yanng dialami seseorang dalam bergaul dengan teman-teman kelompoknya. Misalnya apabila kita ingin mengetahui mengapa seorang murid mengalami kesulitan dalam belajarsedangkan....potensi dia pandai. Hal ini myngkin dapat disebabkan karena penyesuaian diri dengan teman-teman sekelasnya kurang baik. Keadaan ini dapat diketahui dengan menggunakan sosiometri.
Untuk mendapatkan data berkenaan dengan hal tersebut diatas dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang berisi tentang siapa yang disenangi (dipilih) dan siapa yang tidak disenangi (di tolak) dari anggota kelompoknya. Daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut  dinamakan angket sosiometri. Jawaban yang diberikan oleh murid berkenaan dengan siapa yang disenangi atau siapa yang tidak disenangi dapat terisi dari satu orang atau lebih. Salah satu bentuk angket sosiometri adalah  seperti di bawah ini.







Format 4
SOSIOMETRI
Nama siswa     :                                   Kelas   :
Petunjuk
Dalam beberapa hari berikut ini kita akan mangatur kembali letak duduk kita dan melaksanakan belajar berkelompok. Kamu dapat membantu bapak melakukan hal ini dengan menuliskan nama teman-teman yang paling kamu sukai untuk kegiatan tersebut.
Ingat!
1.      Pilihanmu itu harus terdiri dari teman-teman yang ada di kelas ini, termasuk yang tidak hadir.
2.      Kamu harus menulis namanya dengan terang!
3.      Kamu harus menuliskan nama dua orang teman yang paling kamu sukai!
4.      Nama teman yang kamu tulis itu tidak boleh diketahui oleh teman-teman lain.

A.    Teman yang paling saya sukai untuk duduk berdekatan adalah :
1.                                                   2.
B.     Teman yang paling saya sukai untuk belajar bersama adalah :
1.                                                   2.


………………, ……………

       Yang memilih,
 

















Angket sosiometri yang telah diisi oleh murid dikumpulkan serta dianalisis serta di sajikan dengan cara-cara tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan untuk membaca. Siapa murid yang paling disenangi dan murid yang paling tidak disenangi oleh teman-teman sekelas.
Ada beberapa cara untuk penyajian data hasil angket sosiometri . Cara yang pada umunya dilakukan  adalah menggunakan peta sosiometri dan sosiogram.
       Untuk lebih memperjelas uraian tersebut diatas, dibawah ini disajikan contoh pembutan peta sosiometri dan sosiogram. Misalnya, kelimpok terdiri dari sepuluh murid. Dengan menggunakan angket sossiometri untuk memilih dua orang teman yang paling disenangi, diperolae hasil sebagai berikut:
A         memilih           B dan C
B         memilih           C dan E
C         memilih           E dan F
E          memilih           F dan H
F          memilih           C dan E
G         memilih           A dan E
H         memilih           G dan I
I           memilih           H dan J
J           memilih           H dan I
       Hasil angket sosiometri  kesepuluh orang murid tersebut apabila disajikan seperti diatas, maka guru sulit dan lama menentukan siapa murid yang paling banyak dipilih, siap yang paling tidak populer, dan siapa yang terisolasi dari teman-temannya. Untuk memudahkan guru mengenali siapa yang paling banyak dipilih, tidak disenangi, terisolir dsb, data tersebut dapat disjikan dalam bentuk peta sosiometri seerti di bawah ini.

Bagan 4
Peta Sosiometri
Murid
A
B
C
D
E
F
G
H
Jumlah
A
-
x
x





2
B

-
x

x



2
C


-

x
x


2
D



-
x

x

2
E




-
x
x

2
F




x
-

x
2
G



x
x

-

2
H




-
x

x
2
Jumlah

1
2
1
5
3
2
2
16
                                                                                                    
       Dengan peta sosiometri diatas secara mudah dan cepat dapat dikenali siapa murid yang paling banyak dipilih, siapa yang paling populer, dan siapa yang terisolasi. Akan tetapi akan sukar juga untuk  mengenali siapa murig yang saling memilih, kecerendungan terbentuknya anak kelompok, dsb. Oleh sebab itu, dari bagan sosiometri dapat dibuat bentuk penyajian data sosiometri yang lebih baik, yaitu dengan membuat sosiogram.Dengan sosiogram akan dilihat dengan mudah mengenai:
(1)   Status hubungan masing-masing murid (dipilih atau ditolak).
(2)   Besarnya jumlah pemilih untuk setiap murid.
(3)   Arah pilihan dari dan terhada murid tertentu.
(4)   Kualitas arah pilihan.
(5)   Intensitas pilihan.
(6)   Ada tidaknya pusat pilihan.
(7)   Ada tidaknya isolasi, yaitu murid yang tidak dipilih oleh teman-temannya.
(8)   Kecerendungan terbentuknya kelompok.
Bagan 5
Sosiogram

       Pada sosiogram diatas si E merupakan murid paling populer dan disenangi oleh teman-teman sekelompoknya, sedangkan si D merupakan murid yang tidak populer atau tidak disenangi. Si E dan si F saling memilih.
Bentuk hubungan antar murid sesamanya dalam suatu kelompok dapat bermacan-macan antara lain di bawah ini.
Bentuk bintang, yaitu pilihan terpusat pada satu murid tertentu.Bila murid yang bersangkutan tidak ada maka kelompok akan bubar karena hubungan antar anggota yang lain kurang intim.
Berbebentuk segitiga, yaitu hubungan yang mempunyai intensitas yang cukup kuat.
Berbentuk rantai , yaitu hubungan sepihak atau searah. Kelompok seperti ini keadaanya rapuh.
e.       Riwayat Hidup
Setiap siswa memiliki liku-liku yang unik, dan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Sebagian besar dari liku-liku hidupnya hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Hal itu dapat diibaratkan seperti gunung es di lautan, yang tampak hanya bagian puncaknya saja, sedangkan bagian terbesar dari gunung es itu berada di bawah permukaan air. Demikian pula keadaan siswa, orang hanya dapat melihat dan mengetahui sebagian kecil saja dari kehidupan siswa itu, bagian yang lainnya harus diungkapkan. Pengungkapan ini dilakukan dengan jalan menyuruh siswa membuat karangan tentang kehidupannya yang disebut riwayat hidup atau biografi.
Ada dua bentuk riwayat hidup, yaitu riwayat hidup terstruktur dan riwayat hidup tidak terstruktur.

1. Riwayat hidup terstruktur
Riwayat hidup ini ditulis menurut kerangak atau struktur tertentu. Struktur ini telah ditentukan terlebih dahulu. Misalnya, siswa disuruh menulis karangan tentang dirinya, dengan ketentuan bahwa karangan itu harus memuat keterangan tentang latar belakang keluarganya, hubungannya dengan orang lain, minatnya, kesukaan dan ketidaksukaannya, rencana-rencana dan penghayatannya sehubungan dengan kehidupan di masa yang akan datang, dan orang-orang yang berperan dalam kehidupan pribadinya. Topik-topik yang berkenaan dengan riwayat hidup terstruktur yang menyangkut kehidupan masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Beberapa topic berkenaan dengan riwayat hidup terstruktur yang menyangkut kehidupan masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang adalah sebagai berikut :
a)      Keluargaku
b)      Kehidupanku sebelum masuk sekolah
c)      Kehidupanku di sekolah dasar
d)     Tempat aku dibesarkan
e)      Kehidupanku di masa liburan
f)       Cita-citaku
g)      Pekerjaan yang kuinginkan.
Penulisan riwayat hidup yang terstruktur dimaksudkan untuk merangsang siswa mengungkapkan keadaan dirinya dalam bidang-bidang tertentu. Riwayat hidup seperti ini kadang-kadang dapat menyulitkan siswa, karena dia harus mempertimbangkan segala hal yang berkaitan dengan struktur yang telah ditentukan. Dia mungkin dapat merasa terikat dalam menuliskan hal-hal mengenai dirinya.

2. Riwayat hidup tidak tersruktur
Riwayat hidup ini ditulis secara bebas. Dalam riwayat hidup seperti ini penulisannya bebas mengemukakan hal-hal tentang dirinya tanpa harus terikat pada aturan-aturan atau struktur tertentu.

f.        Studi Kasus
Studi kasus merupakan suatu metoda yang komprehensif yang digunakan untuk mengungkapkan data tentang individu. Ia menyajikan gambaran yang menyeluruh tentang totalitas kepribadian dengan mengadakan suatu studi yang panjang lebar tentang perkembangan seseorang serta hubungan keadaan dirinya sekarang. Informasi diperoleh dari semua sumber yang dapat dipercaya : seperti komulatif, pangamatan, wawancara, riwayat hidup, tes, berbagai laporan diri, tanggapan-tanggapan guru, dan catatan lainnya yang dibuat oleh sekolah. Informasi itu juga mengandung penafsiran, rekomendasi, tindakan, dan kemungkinan tindak lanjut yang diambil untuk meninjau perkembangan dan penyesuaian siswa.
Pada umumnya, studi kasus dilaksanakan oleh petugas sekolah yang mempunyai tugas langsung menangani siswa-siswa yang menghadapi kesulitan belajar, maslah hubungan social, atau maslah tingkah laku lainnya yang memerlukan perhatian khusus, terutama kasus-kasus yang memerlukan pendekatan diagnostic. Pemahaman yang mendalam tentang anak diperoleh dari studi yang menyeluruh dan mendalam. Untuk kasus-kasus yang benar-benar salah suai harus dialihtangankan kepada lembaga-lembaga luar sekolah seperti dokter, ahli psikologi dsb. Dalam rangka alih tangan itu, semua data yang dimiliki sekolah tentang kasus disampaikan kepada petugas tersebut diatas untuk dihimpun kembali dan ditafsirkan guna penentuan usaha-usaha perbaikan (terapi).
D. PENYIMPANAN DATA
            Data tentang siswa dan lingkungan yang telah dikumpulkan harus dihimpun, diklasifikasikan, dan disimpan dengan cara yang sistematis. Penghimpunan data itu dimaksudkan untuk menghindari agar data itu tidak tercecer atau hilang. Data itu disusun sesuai dengan klasifikasi atau jenisnya masing-masing. Terakhir disimpan menurut system atau tata cara tertentu: misalnya menurut nomor urut buku pokok siswa, secara aplabetis, dan sebagainya.
            Untuk memenuhi maksud di atas, diperlukan adanya buku himpunan data yang biasa disebut Buku Data Pribadi Siswa (cumulative record). Buku Data Pribadi Siswa ini diisi sejak anak memasuki sekolah dasar dan dilanjutkan terus pada kelas-kelas selanjutnya. Buku ini menyertai siswa yang bersangkutan setiap ada mutasi dari kelas dan dari sekolah-sekolah. Data tentang siswa dimasukkan ke dalam buku data pribadinya sesuai dengan jenisnya masing-masing.
            Buku data pribadi itu dapat bermanfaat baik untuk kepentingan pengajaran pada umumnya maupun kepentingan layanan bimbingan dan konseling khususnya. Beberapa dari penggunaannya menunjukkan bahwa data pribadi itu sangat berguna dalam :
1.      Upaya mendapatkan informasi tentang pengalaman-pengalaman masa lalu siswa sebagai individu.
2.      Upaya menyediakan informasi untuk kegiatan-kegiatan kelompok.
3.      Penyusunan rencana pelajaran dan pengalaman-pengalaman bimbingan yang diperlukan.
4.      Penilaian tentang perkembangan siswa.
5.      Penilaian tentang rencana-rencana pelajaran yang berbeda-beda.
6.      Penyelenggaraan prosedur-prosedur adminstrasi tertentu.
7.      Pencatatan pengalaman-pengalaman siswa sekarang ini.
8.      Melaksanakan penelitian tentang kesesuaian hasil-hasil pendidikan.
9.      Pengelompokan siswa-siswa di dalam kelas untuk penggunaan waktu dan usaha yang lebih efektif.
10.  Menempatkan siswa ke dalam kelas atau kelompok kegiatan tertentu, seperti layanan-layanan penempatan.

Berikut ini disajikan salah satu model Buku Data Pribadi Siswa yang dapat digunakan di sekolah dasar.






Format 6
BUKU DATA PRIBADI MURID
(CUMMULATIVE RECORD)
……………………………………………………………………………..…...
A.    IDENTITAS MURID
Nama lengkap                   : ……………………………………………….
Jenis kelamin                     : ……………………………………………….
Tempat, tanggal lahir        : ……………………………………………….
Alamat sekarang               : ……………………………………………….
Perubahan alamat              : ……………………………………………….
Alamat di waktu libur       : ……………………………………………….
Agama                               : ……………………………………………….
Suku                                  : ……………………………………………….
Anak yang ke                    : ……………………………………………….
Nomor Buku Pokok          : ……………………………………………….

Keterangan lain :

a.       Tinggal sekarang bersama :
b.      Bahasa ibu ang dipergunakan :
c.       Mulai diterima di sekolah ini di kelas
……………………………………………
            Tanggal : …………………………





B.     IDENTITAS ORANG TUA
a.       Orang tua
Nama ayah                              : ……………………………………….
Agama                                     : ……………………………………….
Suku                                        : ……………………………………….
Pendidikan tertinggi               : ……………………..………………….
Pekerjaan                                 : ……………………..………………….
Alamat pekerjaan/No.Telp      : ……………………………………….
Alamat rumah/No.Telp           : ……………………………………….
Perubahan alamat                    : ……………………………………….

Nama ibu                                 : ………………..……………………….
Tahun lahir                              : ……………………………………….
Agama                                     : ……………………………………….
Suku                                        : ……………………………………….
Pendidikan tertinggi               : ……………………………………….
Pekerjaan                                 : ……………………………………….
Alamat pekerjaan/No.Telp      : ……………………………………….
Alamat rumah/No.Telp           : ……………………………………….
Perubahan alamat                    : ……………………………………….

b.      Wali
Nama wali                               : ……………………………………….
Tahun lahir                              : ……………………………………….
Agama                                     : ……………………………………….
Suku                                        : ……………………………………….
Pendidikan tertinggi               : ……………………………………….
Pekerjaan                                 : ……………………………………….
Alamat pekerjaan/No.Telp      : ……………………………………….
Alamat rumah/No. Telp          : ……………………………………….
Hubungan keluarga                 : ……………………………………….

C.     JUMLAH ANGGOTA KELUARGA
a.       Jumlah/Susunan Saudara Kandung
No.
Nama
L/P
Umur
Pendidikan
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.






(pada kolom keterangan ditulis: masih sekolah, sudah bekerja atau menganggur).

b.      Jumlah/Susunan Saudara Tiri/Angkat
No.
Nama
L/P
Umur
Pendidikan
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.






(pada kolom keterangan ditulis: masih sekolah, sudah bekerja atau menganggur).

c.       Jumlah/Susunan yang lain atau yang menumpang
No.
Nama
L/P
Umur
Pendidikan
Keterangan
1.
2.
3.






(pada kolom keterangan ditulis: masih sekolah, sudah bekerja atau menganggur).

D.    RIWAYAT PENDIDIKAN
a.       Kemajuan Akademik
No.
Tahun
Nama Sekolah
Kelas
Keterangan






b.      Kemajuan Akademik Lainnya
No.
Jenis Sekolah/
Kursus
Lama Pendidikan
Jenis prestasi/Ijazah
Yang dicapai/diperoleh










E.     CITA-CITA PENDIDIKAN
No.
Tahun
Jenis pendidikan
Yang dicita-citakan
Alasan





F.      CITA-CITA PEKERJAAN/JABATAN
No.
Tahun
Kelas
Jenis pekerjaan/jabatan yang dicita-citakan
Alasan






G.    JENIS TES YANG PERNAH DIIKUTI
No.
Jenis Tes
Tgl. Tes
Umur
Grade
Keterangan



















a.       Tes Intelegensi
Tgl. Tes
Nama tes
Kelas
IQ Total
IQ Verbal
IQ Non-Verbal
Keterangan/Saran






















b.      Tes Bakat
Tgl. Tes
Nama tes
Kelas
Hasil
Keterangan dan saran-saran
















c.       Tes Sikap
Tgl. Tes
Nama tes
Kelas
Hasil
Keterangan dan saran-saran
















d.      Tes Minat
Tgl. Tes
Nama tes
Kelas
Hasil
Keterangan dan saran-saran




















e.       Tes Kepribadian
Tgl. Tes
Nama tes
Kelas
Hasil
Keterangan dan saran-saran
















H.    PERKEMBANGAN DAN KEADAAN KESEHATAN JASMANI
a.       Perkembangan Jasmani
No.
Tahun/kelas
Berat badan pada
Tinggi badan pada
1

Tgl._____________________
______________________kg.
Tgl._____________________
______________________cm.
2

Tgl._____________________
______________________kg.
Tgl._____________________
______________________cm.
3

Tgl._____________________
______________________kg.
Tgl._____________________
______________________cm.
4

Tgl._____________________
______________________kg.
Tgl._____________________
______________________cm.
5

Tgl._____________________
______________________kg.
Tgl._____________________
______________________cm.
6

Tgl._____________________
______________________kg.
Tgl._____________________
______________________cm.
7

Tgl._____________________
______________________kg.
Tgl._____________________
______________________cm.
8

Tgl._____________________
______________________kg.
Tgl._____________________
______________________cm.





b.      Keadaan Kesehatan Jasmani
Tahun/Semester
Pendengaran
Gigi
Mata
THT
Keterangan























c.       Penyakit Berat/Kecelakaan yang Pernah Diderita
No.
Tanggal/tahun
Nama Penyakit
Kecelakaan menderita
Lamanya
keterangan



















Catatan:
1.      Lahir biasa/belum waktunya/berkelainan _________________________
___________________________________________________________
2.      Dokter yang biasa yang merawat ________________________________
Alamatnya __________________________________________________
3.      Pernah diprotes pada tahun ____________________________________

I.       PERKEMBANGAN SOSIAL
No.
Jenis Keaktifan
Tujuan
Peranan
Keterangan















1 komentar: