A. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu tentang zat dan energi. Kajian
ilmu fisika sangat luas, sehingga fisika mempunyai beberapa cabang ilmu, yaitu
mekanika, listrik dan magnet, optika, termodinamika, dan fisika modern. Di
antara cabang-cabang fisika tersebut, kajian tentang listrik merupakan salah
satu kajian yang sangat penting.
Sebenarnya
berkembangnya keilmuan tentang fisika listrik telah dimulai sejak periode
sebelum Masehi seiring dengan ditemukannya gejala-gejala listrik statis, yaitu
bangsa Yunani Kuno yang menemukan sejenis batuan (batu amber) yang setelah
digosok dapat menarik benda-benda kecil. Setelah era Theophrastus, hampir tidak
ada orang yang memberikan penjelasan lebih detail tentang kemampuan batu amber
tersebut dalam menarik benda-benda kecil. Sampai akhirnya, pada 1600 M, seorang
dokter dari Inggris, William Gilbert dalam bukunya mengemukakan bahwa selain
batu amber masih banyak lagi benda-benda yang dapat diberi muatan dengan cara
digosok. Oleh Gilbert, benda-benda tersebut diberi nama “electrica”.
Setelah adanya beberapa penemuan-penemuan mengenai
kelistrikan, maka dunia kelistrikan mengalami perkembangan sangat pesat, sejak
pertengahan hingga akhir abad ke-19 dan bahkan hingga sekarang. Pada masa ini,
teori-teori atau konsep-konsep kelistrikan mengalami penyempurnaan dari
sumbangan-sumbangan pemikiran dari beberapa tokoh-tokoh Fisika, seperti James
Clerk Maxwell, Heinrich Rudolf Hertz, Guglielmo Marconi, dan ilmuwan-ilmuwan
lainnya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah yang di maksud dengan gejala kelistrikan?
2.
Bagaimanakah arus listrik itu?
3.
Apa saja rangkaian listrik sedErhana?
C. Tujuan
- Untuk memahami dan dapat menjelaskan mengenai gejala kelistrikan.
- Untuk memahami dan dapat menjelaskan mengenai arus listrik.
- Untuk memahami dan dapat menjelaskan mengenai rangkaian listrik sederhana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gejala Kelistrikan
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Maka
pengertian energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan
usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari satu
titik ke titik yang lain). Energi listrik dilambangkan dengan W.
Kelistrikan terjadi karena adanya muatan. Muatan
listrik dibedakan :
- Muatan positif
- Muatan negatif
Jika muatan yang sejenis saling di dekatkan akan
saling tolak, sedangkan yang tidak sejenis akan saling tarik.
![]() |
Gambar 1 Gejala aling tarik dan saling tolak antara
muatan
Amati peristiwa sebuah sisir plastik yang di
gosokan-gosokan pada rambut. Maka sisir tersebut menjadi berbuatan negatif.
![]() |
Gambar 2 Peristiwa listrik stastis
Jika di dekatkan pada kertas kecil-kecil, kertas itu akan
tertarki, walaupun hal ini hanya berlangsung sebentar. Ketika kertas di
dekatkan denga sisir(muatan negative), sisi kertas yang bermuatan negative akan
di tolak, tetapi bagian kertas yang bermuatan positif akan di tarik oleh sisir.
Kejadian ini akan di tunjukan adanya gejala kelistrikan listrik stastis.
Listrik stastis adalah pengaruh yang di timbulkan oleh muatan listrik diam.
B. Arus Listrik
Arus listrik merupakan gerakan kelompok partikel
bermuatan listrik dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu
konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah (berlawanan arah
dengan gerak elektron).
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap
satuan waktu. Arus listrik dapat diukur
dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam
kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikro Ampere
(mA)
seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere
(kA) seperti yang terjadi pada petir.
Dalam kebanyakan sirkuit arus searah
dapat diasumsikan resistansi
terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam
sirkuit bergantung pada voltase
dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok
dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara
formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gaya
sebesar 2 x 10-7Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama
lain dalam ruang hampa udara.
Fungsi tegangan sama dengan pompa. Pompa membuat
perbedaan tinggi permukaan air pada kedua tabung, dan fungsi sumber tegangan
membuat potensial listrik di A lebih tinggi daripada potensial listrik B
sehingga arus listrik mengalir. Peristiwa aliran arus listrik mirip dengan
aliran air yang terjadi bila ada beda potensial.
Pada abad ke-19 para ilmuwan memperkirakan bahwa
listrik itu zat cair yang mengalir melalui kawat atau penghantar. Tetapi, 2
abad kemudian ilmuwan yang menemukan electron yang ternyata mengalir dari
potensial rendah

Gambar 3 Arus listrik mengalir dalam penghantar dari kutub
positif menuju kutub kutub negative sehingga lampu menyala. Kutub positif
memiliki potensial lebih tinggi di banding kutub negative dari suatu sumber
tegangan.
Arah aliran electron dalam penghantar dari potensial
rendah ke potensial tinggi, sedangkan arah arus listrik dari potensial tinggi
ke potensial rendah. Ketentuan tersebut merupakan suatu perjanjian
internasional dalm fisika yang sudah di sepakati.
C. Membuat Rangkaian Listrik Sederhana


Gambar 5 Rangkaian listrik terbuka dan tertutup
Dengan adanya
kawat penghantar menyebabkan arus listrik mengalir melalui lampu bisa menyala,
rangkaian ini disebut rangkaian tertutup.
Pada saat kawat lampu di lepaskan tidak ada lagi arus
listrik yang mengalir, karena tidak ada yang menghubungkan antara kutub positif
dan kutub negatif, rangkaian ini di sebut rangkaian terbuka.
Rangkaian yang akan kita pelajari adalah rangkaian
seri dan parallel.
1.
Rangkaian Seri
Penghambat-penghambat
listrik, misalnya beberapa lampu pijar dapat di susun seri. Dalam susunan seri,
kuat arus yang melalui tiap-tiap penghambat adalah sama besarnya.Susunan seri
bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian.
Ciri-ciri
rangkaian seri baterai adalah sebagai berikut:
-
Baterai A di hubungkan denga baterai B
-
Kutub positif A berada di ujung kiri, sedang kutub
negative baterai B berada di ujung
kanan, atau sebaliknya.
-
Kutub positif batrai B bertemu dengan kutub negative
baterai A, atau sebaliknya.
![]() |
Gambar 6 Rangkaian seri
Hambatan pengganti seri = Rs =
i = R1 + R2 + R3
+ . . . .

Empat
prinsip susuanan seri penghambat-penghambat listrik
1.
Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu
rangkaian.
2.
Kuat arus melalui tiap-tiap panghambat sama, yaitu sama
dengan kuat arus yang melalui hambatan pengganti seri.
I1 = I2 = I3 = . . . . . = I
seri
3.
Tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti seri sama
dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap penghambat
Vseri = V1 + V2 + V3 +……..
4.
Susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan di mana
tegangan pada ujung-ujung tiap penghambat sebanding dengan hambatannya.
V1 : V2 : V3 : ……=R1 : R2 : R3 :……..
Jika V1 + V2 +
V3 + . . . . = V maka
V1 =
x V ; V2
=
x V


Kelemahan
susunan seri
Perhatikan susunan seri, jika salalh stu filamien lampu putus
(missal lampu R1), maka rangkaian listrik berubah menjadi terbuka. Sebagai
hasilnya lampu R2 yang masih baik ikut padam. Bayangkanlh sederetan lampu has
yang di susun secara seri. Jika slah satu filamen lampu putus seluruh lampu
akan padam anda harus memeriksa satu demi stu lampu tersebut untuk menemukan
lampu yang rusak, kemudian menggantinya dengan lampu baru. Pekerjaan memeriksa
seperti ini memerlukan waktu yang lama. Oleh karena itu, tidaklah menyenangkan
merangkai komponen-komponen listrik secara seri.
Manfaat
Susunan Seri
Dalam banyak rangkaian, sekring sengaja dipasang seri dengan
rangkaian komponen-komponen lain untuk tujuan pengamanan. Konduktor pada
sekring didesain untuk melebur dan membuka rangkaian pada arus maksimum
tertentu yang tergantung pada batas arus yang boleh melalui komponen yang
dirangkai seri dengan sekring. Jika sekring tidak digunakan, arus yang melebihi
batas dapat merusak komponen-komponen pada rangkaian, mengakibatkan pemanasan
lebih pada kawat atau kabel penghantar yang dapat memungkinkan terjadinya
kebakaran. Dalam instalasi listrik rumah, pemutus daya (circuit breaker)
digunakan sebagai pengganti sekring. Ketika kuat arus dalam rangkaian melebihi
nilai tertentu, pemutus daya akan bertindak sebagai saklar dan memutus
rangkaian secara otomatis.
2.
Rangkaian Paralel
Komponen-komponen listrik disebut disusun paralel jika
komponen-komponen tersebut dihubungkan sedemikian sehingga tegangan pada ujung
tiap-tiap komponen sama besarnya. Susunan parallel bertujuan untuk memperkecil
hambatan suatu rangkaian.
Dua baterai yang dirangkai seperti gambar tersebut rangkaian
pararel baterai. Ciri-ciri rangkaian paralel baterai adalah :
-
Dua buah baterai disusun sejajar
-
Kutub- kutub positifnya di hubungkan dengan kabel
-
Kutub- kutub negatifnya di hubungkan dengan kabel
![]() |
Gambar 7 Rangkaian paralel
Bernilai,





Hambatan pengganti paralel =
=
=
+
+ 






Empat
prinsip susunan paralel komponen-komponen listrik
1.
Susunan paralel bertujuan untuk memperkecil hambatan
suatu rangkaian.
2.
Tegangan pada ujung-ujung tiap komponen sama, yaitu
sama dengan tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti paralelnya.
V1 = V2 = V3 = . . . =Vparalel
3.
Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel sama
dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen.
Iparalel =
I1 + I2 + I3 + .
. .
4.
Susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus dimana
kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen sebanding dengan kebalikan
hambatannya.
I1 : I2 : 13 : . . . . =
:
:
: . . . .



Perbedaan
Rangkaian Seri dengan Rangkaian Paralel
1.
Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi
besar tegangannya berbeda2 tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut.
2.
Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk
masing hambatan yang terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan
yg terpasang.
3.
Rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah aja
semua, kalo rangkaian paralel, jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ...
4.
Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar
dari rang paralel.
5.
Total daya yg diserap rangkaian seri biasanya ebih
besar dibanding rangkaian paralel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar