BENDA
DAN SIFAT BENDA
A. Benda
dan Sifatnya
a. Sifat-sifat
benda padat
1. Bentuk
Benda Padat Tetap, Tidak Mengikuti Bentuk Wadahnya
Benda
padat mempunyai bentuk dan ukuran tetap, walaupun dipindahkan ke tempat yang
berbeda. Misalnya kacang goreng yang ada di dalam toples sama bentuknya dengan
kacang goring di piring. Bola di dalam keranjang tidak berubah bentuk jika
diletakkan di lantai. Demikian juga pensil, penghapus tidak berubah bentuk jika
dimasukkan ke kotak pensil. Hal itu berarti bentuk benda padat tetap, tidak
mengikuti bentuk wadahnya. Benda padat tetap atau tidak berubah bentuk jika
tidak ada perlakuan tertentu.
2. Bentuk
Benda Padat dapat Diubah
Dalam
kehidupan sehari-hari, kamu sering menyaksikan bentuk benda padat berubah.
Misalnya, piring yang jatuh pecah berserakan, kertas sobek, dan kacang tanah
hancur setelah ditumbuk. Jika plastisin kamu tekan, maka bentuk plastisin
berubah. Begitu pula, bentuk pensil yang kamu raut pasti berubah. Ujung pensil
yang diraut menjadi runcing. Bentuk padat dapat diubah jika benda padat itu
mendapat perlakuan tertentu, misalnya ditekan, didorong, atau dipotong.
3. Benda
Padat Memiliki Volume yang Tetap
4. Benda
Padat Memiliki Berat
Semua
benda padat pasti memiliki berat tertentu.
Berdasarkan
kekerasan dan kelenturannya benda padat dibedakan menjadi :
·
Benda padat yang keras
dan berat. Contohnya besi dan kayu
·
Benda padat yang keras
dan ringan. Contohnya kapas, kain, stryrofoam dll.
·
Benda padat yang lunak,
contohnya tanah lembek dan benda padat yang lentur seperti per, kasur busa dan
karet.
c.sifat-sifat
benda cair
1.
Bentuk Benda Cair Tidak
Tetap, Selalu Mengikuti Bentuk Wadahnya
Jika kamu memperhatikan ibu memasak,
kamu pasti mengetahui bahwa bentuk benda cair dapat berubah. Misalnya, bentuk
minyak goreng dalam botol berubah jika dituang ke penggorengan. Demikian pula
jika dituang ke botol, bentuk air seperti bentuk botol. Jika air dituang ke
gelas, bentuk air seperti bentuk gelas. Hal itu berarti bahwa bentuk benda cair
tidak tetap selalu mengikuti bentuk wadahnya.
2.
Bentuk Permukaan Benda
Cair yang Tenang Selalu Datar
Bentuk permukaan benda cair yang
tenang berbeda dengan benda cair yang bergelombang. Kamu mudah mengamati bentuk
permukaan benda cair jika kamu mengamatinya dalam wadah tembus pandang.
Terlihat bahwa walaupun wadahnya dimiringkan , permukaan benda cair yang tenang
tetap datar. Bagaimanapun cara kamu memiringkanny, permukaan benda cair yang
tenang selalu datar.
3.
Benda Cair Mengalir ke
Tempat Lebih Rendah
Banyak sekali benda cair yang
mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, misalnyaaliran air di sekitar
rumahmu, misalnya di selokan, sungai, atau di atap rumah. Air hujan yang jatuh
ke atas rumah mengalir melalui genteng dan talang. Dari situ, air mengalir ke
selokan dan akhirnya ke sungai. Air terjun juga mengalir deras dan jatuh
melalui tebing yang curam. Air terjun memberikan pemandangan yang menakjubkan.
4.
Benda Cair Menekan ke
Segala Arah
Air mempunyai tekanan. Semakin
dalam, tekanan air pada tempat itu semakin besar. Hal itu dapat dibuktikan
dengan pancaran air. Pancaran air dari tempat lebih dalam tampak lebih jauh.
Itulah sebabnya tembok bendungan dibuat makin ke bawah makin tebal. Tembok
dibuat makin tebal untuk menahan tekanan air yang makin besar di bagian paling
dalam.
5.
Benda Cair Meresap Melalui
Celah-celah Kecil
Apa yang kamu lakukan jika minumanmu
tumpah di meja atau di lantai? Kamu dapat melap tumpahan minuman itu dengan
kertas tisu atau kain pel. Tumpahan minuman menjadi kering, sedangkan tisu dan
kain pel menjadi basah. Benda cair telah pindah ke tisu dan kain pel. Benda
cair itu meresap ke dalam tisu dan kain pel.
Apa yang terjadi jika kamu melap
tumpahan benda cair dengan lembaran plastic? Tumpahan benda cair itu tidak
dapat meresap ke lembaran plastic.
Kertas tisu dan kain pel memiliki
banyak celah kecil, sedangkan lembaran plastic tidak. Akibatnya tisu dan kain
pel dapat diresapi benda cair, sedangkan lembaran plastic tidak. Akan tetapi,
celah kecil itu tidak mudah kamu amati tanpa alat bantu, seperti mikroskop.
Berbagai peristiwa meresapnya benda
cair melalui celah-celah kecil terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa
itu disebut kapilaritas.
Misalnya, minyak tanah meresap pada sumbu
kompor atau sumbu lampu temple.
b. Sifat-sifat
benda gas
1. Bentuk
Benda Gas Tidak Tetap
Ketika kamu meniup
balon, kamu memasukkan udara ke dalam balon. Semakin kuat kamu meniup, semakin
banyak udara kamu masukkan ke dalam balon. Akibat tiupan itu, balon mengembang.
Udara mengisi seluruh ruang dalam balon. Hal ini berarti bentuk benda gas tidak
tetap karena benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.
2. Benda
Gas Menekan ke Segala Arah
Kamu tahu bahwa balon
dan kantong plastic mengembang ke seluruh bagian jika ditiup. Hal ini
menunjukkan bahwa udara menekan ke segala arah.
B. Perubahan
Sifat Benda
Jika
kita meletakan es di udara terbuka dan kondisi suasana panas,apa yang terjadi? Ternyata
perlahan –lahan es tersebut menjadi cair.saat mansih mengeras es merupakan
benda padat ,akan tetapi ketikaterkena udara panas es berubah menjadi cair.
Beberapa
hal yang merubah sifat benda antara lain: dibakar, dipanaskan, didinginkan, dan
benda diletakan di udara terbuka.
Perubahan
sifat benda karena dibakar
Benda
yang dabakar akan mengalami perubahan sifat.Sifat yang mudah diamati atau
dirasakan antara lain: warna,bentuk,ukuran ,bau dan(khusus untuk makanan
terjadi perubahan rasa).
Contoh
: yang mudah diamati adalah saat membakar sampah.
Perubahan
sifat karena benda di panaskan
Pada
saat kamu memakan es krim, lama-kelamaan es krim tersebut akan mencair. Mencairnya
es krim disebabkan karena suhu di luar lebih tinggi (panas) dari pada suhu es
krim tersebut. Selain es krim, mentega juga mengalami hal yang sama ketika
dipanaskan. Bagaimana jika air dipanaskan? Pemanasan air akan mengakibatkan air
berubah wujud menjadi uap air (gas). Jadi pemanasan mengakibatkan benda
mengalami perubahan wujud. Benda padat apabila dipanaskan akan berubah menjadi
cair dan benda cair apabila dipanaskan akan berubah menjadi uap air.
Benda
yang dipanaskan pada suhu tertentu dapat mengalamiperubahan sifat antara lain:
wujudnya dapat berubah dari padat menjadi cair.(contohnya saat memanaskan
coklat,margarin),dari cair menjadi uap air(contoh saat memanaskan air,ada
sebagian air menjadi uap air).Selain itu juga mengalami perubahan ukuran,bentuk,warna,rasa,dan
bau(khususnya pada makanan)
Perubahan
sifat benda karena diletakkan di udara terbuka
Beberapa
benda dapat mengalami perubahan sifat karena berada di udara terbuka :
Terjadi
perubahan dari padat menjadi air(es batu),dari padat menjadi gas(kemper/kapur
barus).
Perubahan
sifat benda karena didinginkan pada suhu tertentu
Beberapa
benda dapat mengalami perubahan sifat karena didinginkan pada suhu tertentu
antara lain: terjadi perubahan dari cair menjadi padat(contoh:
pembuatanes),dari gas menjadi cair(contoh pengembunan air).
Pendinginan
Es
krim atau es yang biasa kamu beli di sekolah atau warung dekat rumahmu
sebenarnya berasal dari bahan-bahan yang berbentuk cairan. Apabila cairan
tersebut didinginkan maka akan berubah wujud menjadi padat, yaitu es. Mentega
yang dicairkan setelah dipanaskan akan kembali menjadi padat setelah
didinginkan. Jadi, pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.
Benda cair akan berubah wujudnya menjadi benda padat.
Pembakaran
Dalam kegiatan yang
kamu lakukan sebelumnya, kamu membakar ketas yang besrwarna putih. Pada saat di
bakar kertas tersebut mengalami perubahan warna dan bentuk. Sebelum dibakar
kertas tersebut berwarna putih, namun setelah dibakar warna kertas berubah
menjadi hitam. Selain perubahan warna, kertas juga mengalami perubahan bentuk
dari berupa lembaran menjadi abu. Jika kamu membakar karet maka selain bentuk
dan warnanya akan berubah, kelenturan dan baunya pun menjadi berubah. Oleh
karena itu, pembakaran dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk,
warna, kelenturan, dan bau.
Pembusukan
Apa yang akan
terjadi jika kamu menyimpan buah di udara terbuka dalam waktu beberapa hari?
Tentunya buah itu akan menjadi lembek, layu, dan warnanya pun berubah. Hal ini
terjadi karena buah yang dibiarkan di udara terbuka akan mengalami pembusukan.
Jadi, pembusukan juga mengakibatkan benda mengalami perubahan bentuk, warna,
dan bau.
Perkaratan
Kamu mungkin pernah melihat besi
atau rantai sepedamu berkarat. Logam seperti besi, dapat mengalami perkaratan
apabila terkena air atau uap air dan dibiarkan dalam waktuyang lama. Perkaratan
ini menyebabkan warna besi berubah dan besi menjadi rapuh. Perkaratan dapat
menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekuatan.
C.
Perubahan wujud benda
Benda
dapat mengalami perubahan karena pemanasan, pendinginan, pembakaran,
pembusukan, dan perkaratan. Perubahan benda tersebut meliputi perubahan, warna,
bentuk, kelenturan, kekuatan, dan bau. Perubahan wujud pada benda dikelompokkan
menjadi dua, yaitu peubahan wujud yang dapat dibalik dan perubahan wujud yang
tidak dapat dibalik. Perubahan Wujud Benda dapat dibagi
menjadi menjadi dua yaitu : perubahan
wujud benda yang dapat Balik dan Tidak Dapat Balik.
1.
Perubahan Wujud Benda yang Dapat Balik
Pada perubahan wujud yang dapat
balik, benda yang mengalami perubahan dapat kembali ke bentuk semula. Salah
satu contohnya adalah perubahan pada air. Air jika didinginkan akan menjadi es.
Es ini apabila dipanaskan akan kembali menjadi air. Dalam hal ini perubahan air
merupakan perubahan wujud yang dapat balik. Perhatikan diagram berikut ini!
2.
Perubahan Wujud Benda yang Tidak Dapat Balik
Sebagian besar benda yang mengalami
perubahan wujud tidak dapat kembali ke bentuk atau wujud semula. Apabila kertas
dibakar maka kertas menjadi serpihan abu yang berwarna hitam. Serpihan abu yang
berwarna hitam ini tidak dapat kembali menjadi kertas. Perubahan wujud kertas
merupkan contoh perubahan wujud benda yang tidak dapat balik. Selain itu,
perubahan beras menjadi nasi yang kita makan sehari-hari juga merupakan
peubahan wujud benda yang tidak dapat dibalik. Hal ini disebabkan karena
setelah beras di masak menjadi nasi, nasi tersebut tidak dapat kembali menjadi
beras dengan cara apapun juga.
Dalam pokok bahasan mengenai wujud benda
disini diantaranya Benda Padat, Benda Cair, dan Benda Gas. Setiap benda
memiliki molekul zat yang mempunyai ciri-ciri yang berbeda, mulai dari zat
padat, zat cair dan zat gas.
1. Ciri khas molekul zat padat
ü Gaya tarik menarik sangat kuat
ü Susunannya berdekatan satu sama lain
ü Letaknya berdekatan
ü Tidak bisa bergerak bebas
2. Ciri khas molekul zat cair
ü Gaya tarik menarik tidak begitu kuat
ü Susunannya tidak beraturan
ü Letaknya agak renggang
ü Bergerak bebas berpindah-pindah tempat
3. Ciri khas molekul zat gas
ü susunannya sangat tidak teratur
ü letaknya saling berjauhan
ü bergarak sangat bebas
Dari
masing-masing benda padat, benda cair dan benda gas ini dapat mengalami
perubahan wujud, diantaranya:
1. Mencair atau melebur
Perubahan wujud benda padat menjadi benda
cair. Contohnya pada sabun mandi yang kita pakai sehari hari, apabila sabun
mandi direndam dengan air maka akan menjadi cair.
2. Membeku
Perubahan wujud benda cair menjadi benda
padat. Contohnya: air menjadi es.
3. Menguap
Perubahan wujud benda cair menjadi gas.
Contohnya: jemuran yang basah menjadi kering.
4. Mengembun
Perubahan wujud benda gas menjadi cair.
Contohnya: tetes air pada tutup panci yang diangka ketika memasak air maupun
makanan.
5. Menyublim
Perubahan wujud benda dari padat menjadi gas.
Contohnya: kapur barus menjadi gas.
Perubahan wujud benda itu dipengaruhi oleh
berbagai hal seperti kondisi dan sifat benda. Adanya suhu, kelembaban udara,
ada tidaknya kuman juga menyebabkan perubahan pada benda.
Cepat lambatnya perubahan pada benda
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
a. Suhu atau temperatur yang berubah-ubah
b. Kelembaban
c. Kadar garam dan keasaman
d. Bakteri pembusuk
Dari perubahan wujud benda padat, benda cair,
benda gas ada yang bersifat sementara dan ada yang tidak.
Dari perubahan wujud tersebut dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1.Perubahan
Fisika
Pwrubahan mater secara fisis atau secara
fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau
ukura, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru. Pada perubahan
fisika dapat dikembalikan dari output menjadi input.
Contoh perubahan fisika:
a) Perubahan wujud
1.
Es balok yang mencair menjadi air
2.
air menguap menjadi uap
3.
kapur barus menyublim menjadi gas, dsb.
b) Perubahan bentuk
1.
Gandum yang digiling menjadi tepung terigu
2. benang diubah menjadi kain
3. batang pohon dipotong-potong menjadi kayu
balok dan triple, dsb
c) Perubahan rasa berdasarkan alat indra
1. Perubahan suhu
2. Perubahan rasa, dsb
2) Perubahan materi secara kimia
Perubahan
materisecara kimia adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan
terbentuknya zat baru. Pada perubahan kimia tidak dapat dikembalikan menjadi
bentuk semula secara sempurna.
Contoh perubahan kimia:
a) Bensin biodiesel sebagai bahan bakar berubah
dari cair mnjadi asap knalpot.
b) Proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang
merubah air, sinar matahari, dan sebagainya menjadi makanan.
c) Bom meledak yang merubah benda padat menjadi
pecahan an ledakan.
D. Larutan
Larutan merupakan
fase yang setiap hari ada disekitar kita. Suatu sistem
homogen yang mengandung dua atau lebih
zat yang masing-masing komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik
disebut larutan, sedangkan suatu sistem yang
heterogen disebut campuran. Biasanya istilah larutan dianggap
sebagai cairan yang mengandung zat terlarut, misalnya padatan
atau gas dengan kata lain larutan tidak
hanya terbatas pada cairan saja.
Komponen dari
larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut, yang
dapat dipertukarkan tergantung jumlahnya. Pelarut
merupakan komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak,
sedangkan komponen minornya merupakan zat
terlarut. Larutan terbentuk melalui pencampuran
dua atau lebih zat murni yang molekulnya
berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Semua
gas bersifat dapat bercampur dengan sesamanya, karena itu campuran
gas adalah larutan.
Sehingga dapat di
simpulkan bahwa larutan dapat terjadi karena adanya dua zat yang berbeda yaitu
zat terlarut dan zat pelarut. Adapun definisi di antara keduanya yaitu sebagai
berikut :
1. Zat
pelarut adalah zat yang dapat melarutkan benda, biasanya berbentuk cairan,
sebagai contoh adalah air dapat melarutkan butiran-butiran gula, alkohol dapat
melarutkan lemak, bensin dapat melarutkan styrofoam (gabus).
2. Zat
terlarut adalah zat yang dapat terpecah hancur dan menyatu dengan air. Misalnya
gula, garam atau detergen.
Jenis-jenis larutan
·
Gas
dalam gas – seluruh campuran gas
·
Gas
dalam cairan – oksigen dalam air
·
Cairan
dalam cairan – alkohol dalam air
·
Padatan
dalam cairan – gula dalam air
·
Cairan
dalam padatan – Hg dalam perak
·
Padatan
dalam padatan – alloys
Tabel 1.1 Pengamatan
Zat Pelarut danTerlarut
No.
|
Nama
Bahan
|
Alkohol
|
Air
|
Oli
|
Bensin
|
1
|
Gula
Pasir
|
||||
2
|
Minyak
goreng
|
||||
3
|
Gabus
|
||||
4
|
Kopi
|
||||
5
|
Susu
Bubuk
|
||||
6
|
Tepung
terigu
|
||||
7
|
Sirop
|
Macam-macam
larutan :
a. Larutan Elektrolit
Berdasarkan
kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan pada daya
ionisasi), larutan dibagi menjadi dua, yaitu
larutan elektrolit, yang terdiri dari
elektrolit kuat dan elektrolit lemah serta larutan non
elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non
elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
b. Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit
kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat
terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air),
seluruhnya dapat berubah menjadi ion-ion dengan
harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1) Yang tergolong elektrolit kuat
adalah :
·
Asam
kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan
lain-lain.
·
Basa
kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan
alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
·
Garam-garam
yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain :
NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.
c. Larutan Elektrolit Lemah
Larutan
elektrolit lemah adalah larutan
yang mampu menghantarkan arus listrik
dengan daya yang lemah, dengan harga derajat
ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1).Yang
tergolong elektrolit lemah adalah:
·
Asam
lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dll
·
Basa
lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
·
Garam-garam
yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.
d. Larutan non-Elektrolit
Larutan
non-elektrolit adalah larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik, hal ini disebabkan karena larutan tidak
dapat menghasilkan ion-ion (tidak meng-ion). Yang termasuk dalam larutan non
elektrolit antara lain :
·
Larutan
urea
·
Larutan
sukrosa
·
Larutan
glukosa
·
Larutan
alkohol dan lain-lain
Pernahkah Anda
membuat sirup? Sirup dapat dibuat dengan mencampurkan gula pasir dan air.
Apabila gula pasir dimasukkan dalam air dan diaduk maka padatan
gula pasir akan menghilang. Kemanakah perginya gula pasir?
Ambillah segelas air
sirup. Dengan bantuan sedotan, rasakan sirup dibagian dasar gelas, tengah gelas
dan permukaan gelas, bagaimana rasanya? Apakah ada perbedaan rasa? Amati
warna sirup di seluruh bagian, apakah ada perbedaan? Sirup merupakan salah satu
contoh larutan.
Larutan merupakan
campuran yang homogen, yaitu campuran yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian
volumenya. Apa saja komponen dari larutan? Suatu larutan mengandung dua
komponen atau lebih yang disebut zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Zat
terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah
komponen yang terdapat dalam jumlah banyak. Pada contoh di atas, air merupakan
pelarut sedangkan gula merupakan zat terlarut.
E. Sifat
Bahan dan Penggunaannya
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari penggunaan berbagai
alat yang terbuat dari bahan-bahan baik benda padat, cair atau gas. Penggunaan
berbagai bahan tersebut terlebih berdasarkan sifat dan behan yang dimiliki.
Misalkan mobil, rangka mobil harus terbuat dari bahan yang bersifat keras,
kuat, dapat menahan beban dan tidak mudah patah, bahan yang memiliki sifat
tersebut adalah logam besi atau baja. Ataupun jas hujan, harus memiliki sifat
anti air (tidak menyerap air), ringan dan lentur bahan yang memiliki sifat
tersebut adalah plastik. Berbagai jenis-jenis bahan yang digunakan untuk membuat barang dapat terbuatdari
plastik, kayu, logam, keret kaca, kertas dan lain-lain.
Mengapa kerangka mobil terbuat dari dan jas hujan terbuat dari plastik? Dan
mengapa tidak mengguakan bahan lain seperti kaca? Alasan pemilihan bahan
menjadi penting agar ketika barang yang di pergunakan memiliki beberapa
keuntungan. Hal-hal yang perlu di pertimbangkan adalah dari segi kekuatan bahan
menahan beban, daya serap terhadap air, daya serap terhadap panas dan listrik,
kelunturan bahan, berat ringannya beban, mudah dan sukranya proses pembuatan,
sampai keawetan bahan.
Sifat Bahan
|
Penggunaan bahan menurut sifatnya
|
Pengamatan
|
ü Kekuatan
menahan beban contohnya : besi dan baja
Kegunaan : bahan kontruksi
|
-
Bahan plastik
-
Bahan karet
-
Bahan kertas
-
Bahan logam
-
Bahan kaca
|
Membandingkan
bahan-bahan tertentu yang sesuai sifat dan keguaannya.
|
ü Daya
serap bahan terhadap air, contohnya : kertas, kain, busa
Kegunaan : tisu, serbet, kain pel
|
Pengamatan
terhadap berbagai kemasan produk makanan
|
|
Daya
serap bahan terhadap panas, Contoh : ebonit, plastik, aluminium.
Kegunaan
: panci, pembungkus teko
|
Berbagai
alat rumah tangga yang di hubungakan dengan sifat bahan dan kegaannya
|
|
Daya
hantar istrik
Contoh
: tembaga
Kegunaan
: kabel listrik
|
||
Kelenturan
bahan
Contoh
: karet
Kegunaan
: ban mobil, ban sepeda
|
||
Bobot
bahan
Contoh
: aluminium
Kegunaan
: bodi mobil
|
||
Keawatan
bahan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar